Selasa, 03 Agustus 2010

Informasi Pemain Harus Disampaikan Pelatih

Kebijakan yang akan diambil pelatih baru Persib, Daniel Darko Janackovic, harus diketahui publik melalui penuturan pelatih asal Prancis tersebut. Selama ini, informasi mengenai pemain yang akan direkrut oleh Persib kerap keluar dari mulut agen yang menghubungkan Janackovic kepada PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Jaime Rojas. Hal itu dinilai akan membingungkan publik dan hanya pelemparan wacana.

Asisten Pelatih Persib Robby Darwis menyatakan, Rojas jangan terlalu berinisiatif menyampaikan rencana Janackovic perihal pemain yang akan memperkuat tim musim depan. Pasalnya, hal itu bukanlah kewenangan Rojas yang berperan sebagai agen. Rojas dinilai terlalu melampaui batas tugas sebagai agen.

"Sebaiknya, Rojas tidak ikut campur dalam urusan pelatih mengenai perekrutan pemain. Yang saya khawatikan akan membuat informasi menjadi simpang siur. Saya harap Rojas bisa mengerti karena yang seharusnya menyampaikan mengenai pemain adalah Pelatih (Janackovic)," kata Robby yang dihubungi, Minggu (1/8).

Selama ini, Rojas terlihat aktif berbicara di media massa mengenai pemain yng akan direkrut Janackovic. Rojas mengakui, dia diberi tahu langsung oleh Janackovic, siapa saja pemain bidikan pelatih keturunan Serbia itu, termasuk perekrutan pemain Pelita Jaya, Muhammad Ridwan dan Supardi, Rachmat Rivai (Sriwijaya FC), meskipun Direktur PT PBB Umuh Muchtar membenarkan bahwa duo Pelita Jaya akan dilamar Persib.

Menurut Robby, seharusnya perekrutan pemain diumumkan kepada publik oleh pelatih langsung ataupun manajemen. Selain kedua unsur tersebut dilarang ikut campur. Dalam hal ini, Janackovic dinilai sebagai orang yang paling tepat menyampaikan anggota skuadnya kepada publik.

Sementara itu, mengenai asisten pelatih asing yang akan diboyong Janackovic, Robby mengaku, dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Menurut dia, siapa pun asisten yang terpilih, termasuk Rojas, harus mampu bekerja sama dengan baik. Hal itu becermin pada pengalaman Persib sebelumnya yang juga ditangani oleh dua asisten.

Robby menambahkan, dia menyambut baik rencana Janackovic yang akan merekrut pemain muda untuk memperkuat tim musim depan. Dengan demikian, potensi pemain muda akan lebih terasah. "Saya senang apabila Persib pada musim ini akan banyak dihuni pemain muda. Semoga saja Pelatih (Janackovic) tidak salah dalam merekrut pemain," katanya.

Pada rapat penentuan Pelatih Persib, Umuh menolak usulan Janackovic yang ingin melibatkan Rojas dalam struktur kepelatihan. Umuh menegaskan, dia tidak akan mengintervensi program yang telah ditentukan pelatih. Hal itu pun termasuk dalam penentuan asisten pelatih ataupun ofisialnya.

Robby Darwis dipastikan masih akan menjadi pertimbangan untuk mendampingi Janackovic sebagai asisten pelatih, sedangkan Yusuf Bachtiar sama sekali tidak disinggungnya. "Selain itu, Janackovic mengajukan Jaime Rojas masuk ke dalam tim pelatih, tetapi jelas kami tolak," katanya.

Janackovic di Bandung

Daniel Darko Janackovic kembali menginjakan kakinya untuk yang kedua kalinya di Bandung. Kali ini, ia datang setelah terpilih menjadi arsitek Persib pada Sabtu (31/7) lalu. Janakcovic kini berada di salah satu hotel ternama di Bandung.

Janackovic yang dihubungi melalui telefon seluler asisten pribadinya mengatakan, dia belum mau menjelaskan rencana kegiatan di Bandung. Pihaknya masih akan menunggu keputusan dari manajemen, di antaranya pengumuman pemain yang akan memperkuat Persib pilihan Janackovic untuk musim kompetisi 2010-2011.

Sementara itu, Umuh mengatakan, manajemen Persib akan segera mengumumkan pemain Persib Senin (2/8) ini. Namun ia masih merahasiakan nama-nama pemain yang telah direkrut Persib.

Source: PR

Rabu, 07 Juli 2010

Bobotoh

MUNGKIN Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perlu menambahkan satu lema baru yang berasal dari bahasa Sunda, yakni kata bobotoh. Dalam KBBI memang ada kata botoh, yang diberi keterangan bahwa kata ini berasal dari bahasa Jawa. Di sini kata botoh berarti (1) penyabung ayam dsb; (2) pejudi; (3) pelerai; wasit.

Saya yakin para bobotoh Persib Bandung, misalnya, menolak disebut penyabung ayam dan pejudi. Mereka juga pasti tidak sepakat kalau mereka dikelompokkan sebagai pelerai atau wasit—apalagi wasit sepakbola.

Botoh (Jawa) rupanya berbeda arti dengan bobotoh (Sunda), setidaknya menurut dua kamus yang berbeda—meskipun cukup mengherankan bahwa dua kata yang sangat mirip itu berbeda jauh artinya. Menurut Kamus Umum Basa Sunda, yang diterbitkan Lembaga Basa jeung Sastra Sunda, bobotoh berarti purah ngagedean hate atawa ngahudang sumanget ka nu rek atawa keur ngadu jajaten (yang berperan membesarkan hati atau membangun semangat bagi mereka yang akan atau sedang berlomba). Arti ini sesuai dengan pemahaman bobotoh sebagai pendukung tim Maung Bandung.

Dilihat dari popularitas kata ini dalam jagat sepakbola nasional, kata bobotoh layak menjadi bagian dari kamus besar itu.

Namun, lepas dari apakah kelak kata bobotoh masuk KBBI, kata ini sudah identik dengan Persib. Pendukung Persib dikenal dengan sebutan bobotoh dan bobotoh tak bisa dipakai sebagai pendukung tim lain—meskipun sama-sama berasal dari Jawa Barat. Pendukung Persikab Kabupaten Bandung, umpamanya, disebut dengan kata lulugu—meski nyaris tak terdengar gaungnya. Pendukung Persita bukan bobotoh, melainkan lebih dikenal dengan sebutan Benteng Mania. Pendukung Persikabo, Pelita Jabar, dan Persikota juga tak pernah disebut sebagai bobotoh.

Persib memang beruntung memiliki bobotoh, yang jumlahnya niscaya mencapai ratusan ribu—kalau tidak jutaan. Meskipun Persib memiliki kepanjangan Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung, pendukungnya tidak sebatas dari Kota Bandung. Bobotoh tersebar di seluruh Jabar, mulai dari Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon, Kuningan, Karawang, juga yang berada di luar Provinsi Jabar, seperti Jakarta, Tangerang, dan Serang. Bahkan, dari pesan singkat (SMS) yang masuk ke rubrik "Apa Kata Bobotoh" di harian ini, banyak pengirim SMS yang (mengaku) berasal dari Jawa Tengah dan provinsi lain di Indonesia. Tiap Persib menjadi tuan rumah, bahkan hanya untuk laga uji coba, stadion selalu membludak.

Tidak hanya jumlahnya yang sangat banyak, bobotoh juga memiliki fanatisme yang luar biasa. Kalau dikelola dengan baik, bobotoh akan menjadi kekuatan fantastis tidak hanya berupa dukungan di lapangan, tapi juga bisa menjadi pilar untuk keberlangsungan hidup Persib selepas era-APBD.

Tim lain, semisal Persija Jakarta, memiliki pendukung yang sebatas hanya di Ibu Kota. Itu pun harus berbagi dengan pendukung Persitara Jakarta Utara. Pendukung Persebaya Surabaya, yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek, hanya terpusat di Kota Surabaya. Pendukung sepakbola di Jawa Timur memang terpecah-pecah menjadi pendukung Persik Kediri, Arema Malang, Deltras Sidoarjo, dan lain-lain.

Satu-satunya tim lain yang memiliki jumlah pendukung dan fanatisme yang hampir serupa dengan bobotoh adalah suporter PSM Makassar. Tiap PSM menjadi tuan rumah, stadion selalu penuh dengan pendukung tim berjuluk Juku Eja ini. Jika PSM berlaga di luar kandang, pendukungnya sampai rela mengarungi laut—seakan-akan para pelaut Bugis—demi menonton tim kesayangan mereka.

Untunglah Makassar berada jauh di Sulawesi. Tak terbayangkan kalau Makassar terletak di Pulau Jawa. Laga antara Persib dan PSM tentu akan membuat Stadion Si Jalak Harupat bergetar hebat.